Untuk apa ilmu ?
Kisah Penuh Hikmah
Suatu ketika ada seorang anak seusia anak SMA datang kerumah seorang Kyai. Sesampai di rumah Kyai ia bertemu dengan Kyai yang dimaksud. Kemudian Kyai bertanya, ada apa nak ? anak itu menjawab " saya ingin berguru ilmu kepada Kyai ". Ilmu apa yang kau cari nak "Ilmu Menyelesaikan Masalah Hidup ". masalahmu apa nak ? "masalahnya saya miskin Kyai".
Oke kalau kamu mau cari ilmu dari masalahmu itu. Terus kapan ilmu itu akan engkau gunakan ?. anak itu tidak menjawab.
Ya sudah begini saja, Kamu bawa 100 tunas kelapa ini pulang, dan tanamlah di kebun rumahmu, rawat dia dengan baik. kamu harus memberikan perhatian kepada tunas kelapa ini setiap hari dan jangan lupa mintalah pertolongan pada Allah SWT.
kemudian anak itu pulang dan menanam tunas kelapa itu di kebunnya. setiap hari dia rawat seperti apa yang diperintahkan kyainya. Setelah selama 6 bulan anak ini bingung dan penuh keraguan. "aku itu butuh ilmu untuk mengatasi masalah hidupku, bagaimana aku bisa mengatasinya kalau seperti ini. dasar Kyai gendeng.
anak itu kemudian merantau ke kota untuk mencari kerja. selama 4 tahun dia di kota, dia juga bekerja, gajinya juga besar namun yang terjadi dia juga tak kunjung mampu menyelesaikan masalahnya. namun justru hutangnya banyak dan bayar kontrakan saja ndak mampu.
Karena resah dengan kondisinya kemudian dia pulang, selama berhari hari dia tidak berani keluar rumah. karena malu dengan tetangga, mengingat tetangga menganggap dia orang kota yang banyak uang dan setiap pulang berpenampilan seperti orang kota.
suatu ketika dia coba menenangkan pikirannya di kebun, dia duduk bersandar di bawah pohon. kemudin secara tiba tiba pikirannya mulai ingat "lhoh ini kan pohon kelapa yang aku tanam, lhoh buahnya kok banyak". kemudian dia meneteskan air mata. kemudian dia mencoba memetik beberapa buah kelapa yang sudah tua. dia coba jual ke toko kebutuhan rumah tangga. kelapa itu terjual per bijinya Rp 5000. kemudian dia mencoba menghitung semua buah kelapa yang sudah tua.
satu pohon rata rata 5 buah sekali petik. 5 buah x 100 pohon = 500 buah. bila @ Rp 5000 berati Rp 2.500.000 sekali petik. kemudian buah itu dalam 1 bulan bisa 5 kali petik. berarti 1 bulan 12,5 juta.
dengan kata lain dia mndapatkan rejeki yang berlimpah dari pohon kelapa yang ditanam tadi.
Setelah dia mendapatkan rejeki yang benar benar berlimpah dan dia sudah mampu membuka usaha disektor lain serta mampu melunasi permasalahannya, dia berkunjung ke rumah Kyai. sang kyai bertanya "piye le kabare ?". dia langsung sungkem dan menangis sambil meminta maaf pada kyai. sang kyai kemudian memberi nasehat " Ya itulah ilmu, tidak semua ilmu bisa langsung dipakai, kadang kala ada ilmu yang baru bisa dipakai apabila kamu benar benar terkena masalah" . yang jelas mencari ilmu itu tidak untuk mencari kekayaan melainkan untuk menyelesaikan permasalahan permasalaha hidup kita dikemudian hari. namun kalau karena ilmu kita bisa menjadi kaya itulah rizki dari Allah SWT.
Kita harus senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. hidup harus dijalani dengan Usaha dan doa. janganlah menjadi pribadi yang mudah mengeluh kepada sesama, mintalah jalan keluar atas permasalahanmu kepada pihak yang tepat.
Suatu ketika ada seorang anak seusia anak SMA datang kerumah seorang Kyai. Sesampai di rumah Kyai ia bertemu dengan Kyai yang dimaksud. Kemudian Kyai bertanya, ada apa nak ? anak itu menjawab " saya ingin berguru ilmu kepada Kyai ". Ilmu apa yang kau cari nak "Ilmu Menyelesaikan Masalah Hidup ". masalahmu apa nak ? "masalahnya saya miskin Kyai".
Oke kalau kamu mau cari ilmu dari masalahmu itu. Terus kapan ilmu itu akan engkau gunakan ?. anak itu tidak menjawab.
Ya sudah begini saja, Kamu bawa 100 tunas kelapa ini pulang, dan tanamlah di kebun rumahmu, rawat dia dengan baik. kamu harus memberikan perhatian kepada tunas kelapa ini setiap hari dan jangan lupa mintalah pertolongan pada Allah SWT.
kemudian anak itu pulang dan menanam tunas kelapa itu di kebunnya. setiap hari dia rawat seperti apa yang diperintahkan kyainya. Setelah selama 6 bulan anak ini bingung dan penuh keraguan. "aku itu butuh ilmu untuk mengatasi masalah hidupku, bagaimana aku bisa mengatasinya kalau seperti ini. dasar Kyai gendeng.

Karena resah dengan kondisinya kemudian dia pulang, selama berhari hari dia tidak berani keluar rumah. karena malu dengan tetangga, mengingat tetangga menganggap dia orang kota yang banyak uang dan setiap pulang berpenampilan seperti orang kota.
suatu ketika dia coba menenangkan pikirannya di kebun, dia duduk bersandar di bawah pohon. kemudin secara tiba tiba pikirannya mulai ingat "lhoh ini kan pohon kelapa yang aku tanam, lhoh buahnya kok banyak". kemudian dia meneteskan air mata. kemudian dia mencoba memetik beberapa buah kelapa yang sudah tua. dia coba jual ke toko kebutuhan rumah tangga. kelapa itu terjual per bijinya Rp 5000. kemudian dia mencoba menghitung semua buah kelapa yang sudah tua.
satu pohon rata rata 5 buah sekali petik. 5 buah x 100 pohon = 500 buah. bila @ Rp 5000 berati Rp 2.500.000 sekali petik. kemudian buah itu dalam 1 bulan bisa 5 kali petik. berarti 1 bulan 12,5 juta.
dengan kata lain dia mndapatkan rejeki yang berlimpah dari pohon kelapa yang ditanam tadi.
Setelah dia mendapatkan rejeki yang benar benar berlimpah dan dia sudah mampu membuka usaha disektor lain serta mampu melunasi permasalahannya, dia berkunjung ke rumah Kyai. sang kyai bertanya "piye le kabare ?". dia langsung sungkem dan menangis sambil meminta maaf pada kyai. sang kyai kemudian memberi nasehat " Ya itulah ilmu, tidak semua ilmu bisa langsung dipakai, kadang kala ada ilmu yang baru bisa dipakai apabila kamu benar benar terkena masalah" . yang jelas mencari ilmu itu tidak untuk mencari kekayaan melainkan untuk menyelesaikan permasalahan permasalaha hidup kita dikemudian hari. namun kalau karena ilmu kita bisa menjadi kaya itulah rizki dari Allah SWT.
Kita harus senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. hidup harus dijalani dengan Usaha dan doa. janganlah menjadi pribadi yang mudah mengeluh kepada sesama, mintalah jalan keluar atas permasalahanmu kepada pihak yang tepat.
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
“Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah berilmu.Barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu.Barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu.” (Imam as-Syafi’i).
Komentar
Posting Komentar