Kepala Ayam

Suatu ketika ada seorang anak sering diajak berkunjung kerumah neneknya. Neneknya setiap dikunjungi cucunya ini selalu memberikan lauk yang spesial buat cucu yang satu ini. lauk tersebut adalah ayam panggang setiap selesai hajatan secara khusus diminta untuk cucunya. suatu ketika ibunya menyuami makan pada anak tersebut. yang namanya anak tentunya lebih banyak bertanya. "bu mengapa nenek selalu memberi lauk padaku berupa kepala ayam panggang ?. Dengan sangat lugu sekali sang anak bertanya. Dengan spontan ibu memandang wajah anaknya. sambil menyuapi ibu menjawab dengan sangat jelas. "tidak apa-apa nak, nenekmu menyimpan harapan agar kamu kelak menjadi seorang pemimpin. namun ketika sang ibu mengatakan kaliamat itu dia sambil meneteskan air mata.
kembali lagi kepada watak seorang anak, yang namanya anak tidak paham dengan kalimat itu. ngertinya dia kepala ayam itu bagian yang sedikit dagingnya. harapan dia dapat jatah seperti cucu yang lain, yaitu yang banyak dagingnya. semenjak kejadian itu sang anak mulai tidak suka dengan neneknya. setiap diajak berkunjung kerumah neneknya sang anak selalu menolak. menginjak usia remaja sanga anak lebih kritis lagi. pokoknya sang anak tidak suka dengan neneknya.
kemudian sang anak sibuk dengan sekolahnya, dia berusaha menjadi siswa yang baik. agar nantinya bisa sukses dan tidak diperlakukan pilih kasih. setelah semakin lama bahkan sang anak sudah lulus kuliah bahkan sudah bekerja dia teringat saat ngobrol bersama ibunya. Ibu ? Ibu masih ingat tidak kalau nenek selalu memberi kepala ayam. sang ibu untuk kedua kalinya meneteskan air mata sambil berkata "nak jangan di ingat-ingat, ikhlaskan semua itu, biar nenekmu tenang disana.
sang anak menjawab "aku tidak dendam dengan nenek, justru saat ini aku menyadari bahwa sebenarnya maksud nenek adalah baik. ayam panggang yang dibagi itu adalah ayam sudah di beri doa oleh kyai. aku baru sadar bahwa ternyata dibalik kepala ayam itu nenekku menyimpan harapan agar aku menjadi anak yang pintar, anak yang cerdas, menjadi pemimpin ditengah masyarakat.
sang ibu sepontan memeluk anaknya dan berkata "doakan nenekmu, ziarahlah ke makamnya" kemudian sang anak setiap kamis menyempatkan diri berziarah kemakam neneknya.
Seiring berjalannya waktu sang anak harus meniti karier. perjalanan sang anak tidak mudah. dia meniti karier dari bawah. dia bekerja disebuah lembaga pemerintah hanya sebagai tukang sapu. setiap hari jam 04.00 dia harus bangun pagi untuk menyapu halaman tempat kerjanya. setiap pagi sang ibu senantiasa menyiapkan bekal untuk anaknya sebelum jam 04.00. Suatu ketika sang anak mengintip sang ibu yang berbicara sendiri saat menyiapkan bekal. kalimat terakhir yang diucapkan "kapan yo anakku iso kerja penak, Ya Allah Gusti jenengan penakne nasipe anak kula" ternyata sang ibu sambil menangis mengucapkan kalimat itu.
mendengat kaliamat itu sang anak bagai tersambar petir. muncul sebuah motivasi yang luar biasa. sang anak bekerja penuh dengan loyalitas yang baik. kariernya selangkah demi selangkah mulai tertata. tentunya perjalanan kariernya lebih baik dibanding sebelumnya.
saatnya sang anak berumah tangga itupun tidak terlepas dari doa ibunya. karena faktor usia ibunya mulai sakit sakitan. kewajiban anak adalah memeriksakan kondisi kesehatan ibunya. sampai suatu ketika sang ibu kembali sehat. namun sehatnya orang yang sudah tua ya begitulah. Sampai akhirnya kemudian ibunya wafat. wafatnya pun tanpa sakit yang kritis, keluhannya hanya sekedar pilek. namun dengan tidak diduga ibunya meninggal dengan pesan terakhir ' le kopi opo piye ? iki lo bubuke, gaeo dewe ya, awakku rodo gak penak, aku wis gak iso gawekne kopi kowe le".
satu hari kemudian ibunya meninggal. semoga khusnul khotimah
Ingatlah. bahwa setiap perjalanan hidup seorang anak tidak bisa terlepas dari peran dan kehebatan seorang ibu. kita perlu senantiasa bersyukur diberi ibu yang luar biasa oleh Allah SWT. bahkan diakhir hayatnya saja sang ibu tidak mau menyusahkan anaknya.
untuk menunjukkan kebaikan kepada kita Allah SWT terkadang menunjukkan keburukan-keburukan dulu. agar kita tahu bahwa hal yang buruk tidak kita ikuti. bahwa dibuat sakit hati itu rasanya sakit tentunya agar kita tidak menyakiti hati orang lain.
Komentar
Posting Komentar